KISAH SINGKAT WALISANGA
KISAH SINGKAT WALISANGA
1.
Maulana Malik
Ibrohim / Kakek Bantal Berasal dari Turki,Berdakwah di Jawa atas
perintah Sultan Kerj Turki(Sultan Muhammad I ) . Tiba di Jawa th 1404 M. Beliau
ahli tata negara. Berdakwah di Jawa Timur. Ketika berdakwah bertemu dengan
pelaksanaan ritual minta hujan di suatu desa yang mengurbankan wanita
tercantik.Kakek Bantal melarang pelaksanaan ritual tersebut dan menggantinya dg
sholat Istisqo’ seketika turun hujan dg lebatnya Wafat di Gresik pada hari
Senin tanggal 12 Robiul Awwal 822 H / th
1419 M Dimakam 1 km utara Pabrik Semen Gresik
2.
Sayyid Ali
Rohmatullah / Raden Rahmad / Sunan Ampel / Bong Swie Hoo. Berasal dari Campa ( Muang Thai Selatan) dtg ke Jawa th 1421 M .Beliau putra
Syech Ibrohim Asmarkandi bin Syech Jamaluddin Jumadil Kubro dan ibunya Dewi
Condrowulan putri Raja Campa. Kedatangan R.Rahmad adalah atas permintaan Prabu
Brawijaya saran dari istrinya Dewi
Dwarawati ( adik Dewi Condrowulan ) untuk memperbaiki kemerosotan moral istana
. Kemudian diambil menantu oleh Prabu Brawijaya.dengan putrinya bernama Dewi
Condrowati / Nyai Ageng Manilo ( sepupu R.Rohmad sendiri ).Oleh Prabu Brawijaya diberi hadiah
sebidang tanah di Surabaya ( Ampeldenta ) yang kemudian di atasnya didirikan
Pondok Pesantren . Beliau adalah sesepuh WaliSongo. S.Bonang, S.Drajad,
S.Giri,S.Kalijogo,S.Muria, R.Patah,S.Kudus,S.Gunungjati, B.Sholeh,B.Bolong.
adalah muridnya. Ajaran beliau diantaranya adalah moh limo ( moh main.
Moh ngombe,moh maling, moh madat, moh
madon). Sunan Ampel wafat pada tahun 1478 M dan dimakamkan di sebelah barat
Masjid Ampel Surabaya.
3.
Sunan Giri / Syech
Maulana Ainul Yaqin / Joko Samodro /
Raden Paku adalah Putra Maulana Ishak.dg Dewi
Sekardadu putri Raja Blambangan ( Prabu Menak Sembuyu ) Lahir th 1442 M –Wafat
th 1506 M. Ketika masih bayi dibuang ke laut,diselamatkan oleh nahkoda kapal
kemudian diasuh pemilik kapal Nyai Ageng Panitih, peti tempat pembuangan bayi
masih tersimpan. Beliau berguru pada S.Ampel. Mendirikan pesantren di Giri
Gresik Jatim atas petunjuk ayah beliau ketika bertemu di Pasai. Pencipta
gending Asmorodono dan Pucung. Beliau beristrikan : 1.Dewi Murtasiah
putri Sunan Ampel ,2.Dewi Wardah putri Ki Ageng Supa Bungkul bangsawan
Mojopahit. . Makamnya ada di Giri Gresik
4.
Syech Makdum Ibrohim
/ Sunan Bonang adalah Putra Sunan Ampel dg Dewi Condrowati.Lahir
tahun 1450 M Pernah mendapat tantangan
adu kesaktian dg Brahmana Sakyakirti (Sam Po Kong) dari India .Kitab-kitabnya
terjatuh di tengah lautan ditemukan di Sumur Srumbung Tuban yang baru saja dibuat
S.Bunang dg tongkatnya. Daerah dakwahnya Tuban, Rembang dan Lasem.
Murid-muridnya tersebar di seluruh nusantara.Beliau mengajarkan Suluk Wragul. S. Bonang wafat pada tahun 1525 M.
Makamnya dua di Lasem dan di Tuban,sebab setelah disemayamkan di Bonang -
Lasem jenazahnya dicuri dirong lewat laut oleh muridnya hendak dibawa ke Surabaya sesampai di
utara Tuban perahunya tdk bisa berjalan yg akhirnya di semayamkan di blkg
Masjid Agung Tbn.
5.
Sunan Drajad / Raden
Qosim adalah Putra Sunan Ampel dg Dewi Condrowati (Adik Sunan
Bonang).Di awal tugasnya beliau naik perahu,pecah di tengah lautan, kemudian
diselamatkan oleh ikan talang sampai di tepi pantai Desa Banjarwati. Dalam
berdakwah beliau sependapat dengan S.Giri dan S.Ampel yaitu menyampaikan Ajaran
Islam secara murni tanpa menyampuradukkan dengan adat, yang demikian disebut
Kaum Putihan ( Aliran Giri ). Ajaran beliau: Menehono teken marang wong
Wuto,Menehono mangan marang wong kang luwe, Menehono busono marang wong kang
wudo, Menehono ngiyup marang wong kang kudanan.Pencipta gending Pangkur Makam beliau di Drajad Lamongan.
6.
Raden Said / Sunan
Kalijogo / Oei Sam Ik Beliau Putra Tumenggung Wilotikto Tuban dg
Dewi Nawangrum binti Raden Joko Tarub.
Pernah menjadi Brandal Lokojoyo. Yang menyadarkan beliau adalah Sunan Bonang sekaligus sebagai
guru pertama. Setelah dianggap cukup berguru pada Sunan Bonang kemudian berguru
pada S.Giri. Istri beliau adalah Siti Mutmainnah Binti S.Ampel ( adik S.Bonang
) dan Dewi Saroh binti Maulana Ishak ( Adik S.Giri ). Ketika mendapat tugas
riadloh / bertapa dari Sunan Giri beliau lakukan di tepi sungai yang kemudian
menjadi julukan sebagai Sunan Kalijogo.Dalam berdakwah beliau memanfaatkan adat / tradisi yg ada dg
memasukkan ajaran Islam ke dalamnya kecuali adat / tradisi yang mengarah kepada
kemusyrikan.Media dakwah dg wayang. Murid beliau diantaranya: Sunan Bayat,
Sunan Geseng, Ki Ageng Selo, Empu Supo dan Syech Domba. Makam Sunan Kalijogo di
Desa Kadilangu Kab. Demak Jawa Tengah.
7.
Sunan Muria / Raden
Umar Said adalah putra S. Kalijogo dg Dewi Saroh binti M. Ishak.S.Muria adalah
wali yang sangat sakti. Pencipta gending Sinom dan Kinanti Beristrikan Dewi Roroyono binti S.Ngerong
setelah memenangkan sayembara merebut Dewi Roroyono dari penculik Pathak Warak,
Gentiri dan Kapa (yg jatuh cinta ).Makam S.Muria di Gunung Muria Kab. Kudus
Jateng
8.
Sunan Kudus
/ Ja’far Shodiq / Raden Amir Haji adalah putra Raden Usman Haji ( Sunan
Ngudung ) dari Jipang Panolan ( Utara Bloro Jateng ) dan ibunya bernama Dw.
Sarifah binti Tumenggung Wilotikto.Beliau adalah keponakan S.Kalijogo.Guru
Beliau adalah Kiai Telingsing, Ki Ageng Ngerang,dan S.Ampel. Strategi dakwah
beliau mengikuti S.Kalijogo dan S.Bonang (Kaum Abangan / aliran Tuban )yaitu
mewarnai adat istiadat dengan ajaran Agama Islam.Pencipta gending Mijil dan
Maskumambang. Pernah menjalankan tugas sebagai senopati melawan Ki Ageng
Pengging yang mengikuti ajaran Siti Jenar
yang sesat. Ketika di Mekah S.Kudus melanyapkan wabah penyakit yg
melanda Kota Mekah.dengan do’anya. Beliau berhasil merangkul umat Hindu dengan
sapinya.Sunan Kudus wafat pada tahun 1550 M dimakamkan di pekarangan Masjid
Kudus.
9.
Sunan Gunungjati /
Syarif Hidayatullah / Fatahillah / Faletehan adalah putra Raja Mesir
Sultan Syarif Abdullah dan ibunya
bernama Rorosantang( Syarifah Mudaim )binti Prabu Siliwang. Ketika sholat
tahajjud di perahu selesai ia tidur dan hanyut ke negeri Cina dan dinikahkan
dengan putri Kaisar Cina Bernama Ong Tien ( Nyi Ratu Semanding ) yang ditebak
hamil. Istrinya yang lain adalah Nyai Badadan binti Ki Gede Badadan, Nyai Rara
Jati Binti Ki Gede Jati, Ratu Rawangaten
( Putri Pajajaran ), Ratu Tapasan ( Putri Mojopahit ), Dewi Hisah (
Putri Dewi Nawangsari Binti R. Joko Tarub ). Beliau wafat pada tahun 1570 dan dimakamkan di Gunung Jati Cirebon.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda